Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
Untuk mengendalikan mobil otomatis tersebut digunakan kamera video, sensor radar, serta penjejak jarak laser untuk mendeteksi lalulintas dan peta detail yang dikumpulkan secara manual lewat kendaraan bersopir untuk menavigasi jalan yang ada di depan dan disimpan di pusat data Google. Teknologi navigasi ini dikembangkan bersama para insinyur terbaik yang diperoleh lewat DARPA Challenges, lomba balapan kendaraan otomatis yang diselenggarakan oleh pemerintah AS.
Selama pengujian oleh Google, kendaraan mobil otomatis ini belum pernah mengalami kecelakaan tabrakan. Untuk menjamin keselamatan, kendaraan tersebut selalu ditumpangi oleh seorang pengendara keamanan terlatih yang bisa bergerak jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Selain itu ditempatkan juga operator perangkat lunak terlatih di tempat duduk penumpang untuk memonitor perangkat lunak yang dipakai. Pada dasarnya, perangkat lunak tersebut akan 'belajar' dari rute dan kondisi jalan yang dilewati seperti mengetahui tanda lalu lintas dan garis jalan sehingga mobil sebelumnya bisa beradaptasi dengan karakteristik jalan yang akan dilewati.
Google berharap teknologi ini akan bisa mengurangi resiko kecelakaan di jalan hingga setidaknya setengahnya. Dengan kendaraan otomatis ini maka pengguna juga akan bisa berbagi kendaraan dan otomatis mengurangi volume kepadatan lalulintas maupun tingkat konsumsi energi maupun polusinya.
Teknologi ini masih perlu pengembangan. NYT memperkirakan masih dibutuhkan setidaknya delapan tahun agar teknologi ini bisa dipakai masal. Apakah teknologi seperti di film Knight Rider akan bisa terwujud?
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar