Rabu, 13 Oktober 2010

BlackBerry Torch, Jawaban Atas Tantangan iPhone dan Android

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance, Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com



Produk jawaban BlackBerry atas tantangan iPhone dan Android telah tiba. Namanya adalah BlackBerry Torch 9800 yang sekaligus hadir sebagai produk dengan BlackBerry OS 6 pertama.

Secara umum ada beberapa fitur tambahan yang membuat perangkat ini terasa berbeda dari handset-handset BlackBerry sebelumnya. Alhasil hal ini makin menjelaskan bahwa Torch merupakan produk yang hadir untuk 'menantang' kesaktian iPhone dan Android. Marilah kita simak beberapa poin-poin penting BlackBerry Torch.


Desain dan Fitur

Dari bentuknya yang revolusioner, Torch merupakan perpaduan antara Storm dan Onyx yang hadir dengan kenyamanan layar sentuh dan keypad QWERTY slide fisik. Dengan bentuk tersebut, handset ini jadi terasa lebih panjang ukurannya jika dibanding iPhone 3GS, Samsung Galaxy S, atau HTC Desire.




Berbekal layar 3,2 inchi, produk ini memiliki ukuran layar sama besarnya dengan Strom -jika ditutup. Namun jika dibanding kompetitor lainnya, layar Torch masih tampak lebih kecil. Pasalnya iPhone terasa lebih lega dengan layar 3,5 inchi. Apalagi jika dibanding ponsel Android Samsung Galaxy S yang memiliki ukuran layar 4 inchi.



Yang membuat ponsel ini sedikit 'kurang' mungkin adalah prosesornya yang hanya 624 Mhz. Pasalnya beberapa smartphone super saat ini memiliki prosesor sebesar 1Ghz. Namun hal itu tak membuat performa Storm 'ngehang' saat digunakan secara multitasking.

BlackBerry tetap BlackBerry. Saat ponsel pintar lain berlomba-lomba megusung fitur perekaman video resolusi tinggi, Storm hanya memiliki kualitas perekaman VGA. Untungnya produk ini dibekali dengan kamera 5 megapixel serta 3G tethring.

Untuk urusan sisi kendali responsif, BlackBery merupakan salah satu ponsel pintar yang bisa diandalkan. Walau telah hadir dengan layar sentuh, namun ponsel ini tetap memiliki touchpad. Sedkit aneh memang saat kita belum biasa mengkombinasikan layar sentuh dan touchpad. Saat dirasakan detikINET, secara umum layar Torch lebih responsif tak seperti seri Storm II terdahulu. Cukup nyaman dan tidak perlu sedikit ditekan layaknya Storm.

Kemudian untuk urusan desain keypad, produk ini sedikit menyulitkan pengguna berjari-jari besar. Pasalnya desain slide yang diusungnya malah membuat produk ini terasa mengganjal saat digunakan untuk mengetik. Apalagi dengan jenis tonjolan keypad yang lebih datar ketimbang Onyx. Layaknya Storm, Torch pun hadir dengan virtual keypad yang terasa lebih nyaman.



Rasa Baru BlackBerry OS 6

BlackBerry OS 6 yang hadir dengan rasa baru merupakan penyempurnaan dari OS BlackBerry terdahulu. Nah, kesan pertama dari homescreen baru ini adalah ikon-ikon aplikasinya yang bisa digeser ke atas dan ke bawah layaknya tampilan Android.
blackberry-os-homescreen

Adapun untuk pengalaman multimedia pengguna, OS 6 dilengkapi tool universal search baru serta browser berbasis WebKit baru yang diklaim mampu me-render halaman web dengan cepat. Semua itu kian menambah performa BlackBerry saat menghandle halaman HTML.

Selain itu, OS 6 hadir dengan fitur multitouch. Mungkin ini adalah salah satu elemen dari jawaban BlackBerry akan tantangan iPhone dan Android. Dengan ini pengguna lebih asyik saat melakukan pinch to zoom pada foto, browser, ataupun maps.

Layaknya iPhone, tampilan BlackBerry OS 6 juga terasa smooth saat jemari menggeser ikon-ikon aplikasi, email, atau beberapa hal lainnya. Ini semua karena BlackBerry OS 6 menambahkan program bernama 'momentum' untuk menambah performa scrolling yang makin mulus.

Tampilan media player OS 6 ini juga tergolong baru. Cover depan album hadir menghiasi lagu-lagu yang didengarkan pengguna. Hal menambah nuansa baru dalam performa audio BlackBerry.

blackberry-os-6-media-player

Performa Video dan Audio

Jika dibandingkan dengan iPhone dan Android, Torch dengan tampilan menu BlackBerry OS 6 nya tak kalah menarik. Walau secara umum ukuran layar menu Torch lebih kecil dari kedua kompetitornya, namun ponsel ini tetap enak saat digunakan untuk menyakiskan video streaming pada YouTube.

Sayangnya saat dijajal, detikINET tak menemukan opsi untuk menyaksikan YouTube secara full HD layaknya beberapa ponsel pintar terkini. Saat pengguna membuka tampilan menu YouTube, mereka bakal langsung dibawa ke tampilan menu web YouTube.

Untuk urusan audio, sepertinya Torch masih sama kualitasnya seperti handset BlackBerry sebelumnya. Saat digunakan untuk mendengarkan file .mp3, rasanya suara musik yang keluar dari speaker handset ini sama renyahnya dengan BlackBerry Onyx.


Kesimpulan: Siapa Yang Cocok Menggunakan Torch?

BlackBerry selama ini memang memiliki reputasi sebagai handset kantoran. Dengan layanan BlackBerry Enterprise Server (BES), atau BlackBerry Internet Service (BIS) handset tersebut seolah memiliki kekuatan tersendiri bagi penggunanya. Jika sudah jelas posisinya, maka siapa lagi kalangan yang tepat menggunakan produk ini selain kelas korporat.

Walau bagaimanapun, di Indonesia tren penggunaan BlackBerry memang meningkat di kalangan muda. Hal itu membuat handset ini sangat nyaman digunakan untuk kebutuhan jejaring sosial. Apalagi handset bestan RIM tersebut memiliki BlackBerry Messenger (BBM) yang memiliki value tersendiri di kalangan muda-mudi.

Nah, sekarang tergantung kebutuhan mereka sendiri. Apakah BlackBerry Torch non-operator yang dibanderol sekitar Rp 6 jutaan tepat jika hanya digunakan untuk kebutuhan jejaring sosial ? Semua berbalik ke selera pengguna.


Kelebihan:
+ Blackberry OS 6
+ Layar Kapasitif
+ Sentuhan responsif

Kekurangan:
- Prosesor 624 Mhz Sedikit tanggung
- Resolusi Perekaman Video Hanya VGA


Spesifikasi:

- Prosesor : 624 Mhz
- OS : Blackberry OS 6
- RAM : 512 MB
- Storage : Internal 4 GB + Micro SD up to 32 GB
- Display : Layar Kapasitif 3.2 inchi (360x480)
- Baterai : Lithium Ion 1300mAh
- Kamera : 5MP, 2X zoom, autofokus, face detection, image stabilization

Tidak ada komentar:

Posting Komentar