Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance, Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
Malu bisa jadi motivasi orang untuk mendapatkan berat badan ideal. Melihat foto tubuh yang berisi gumpalan lemak di perut, pipi tembem, leher berlipat memang bikin malu. Dan dari malu ini bisa menjadi gerakan untuk gaya hidup sehat.
Peneliti di Yale University menemukan bahwa orang yang sukses menurunkan berat badan dan kemudian menjaga hasil penurunan berat badannya adalah mereka yang mengakui rasa malu dan perilaku hidup masa lalunya yang memalukan.
"Kita perlu malu untuk membangun kepercayaan diri menuju gaya hidup sehat," kata peneliti Yale University tahun 2008 dalam riset Maintaining Weight Loss seperti dilansir dari ScienceDaily, Selasa (16/11/2010).
Contoh terbaru, gara-gara malu menjadi singset dialami oleh Bob Mewse, pria 56 tahun asal Bristol Inggris. Hobi makan makanan manis seperti kue dan biskuit membuat berat pria paruh baya tersebut mencapai 135 kg.
Selama ini Bob merasa bentuk tubuhnya baik-baik saja, sampai setahun lalu ia kaget melihat dirinya yang begitu buncit terekam dalam Google Street View.
Google Street menangkap foto Bob dari seberang pompa bensin dengan mengenakan kemeja abu-abu dan celana jeans. Bob merasa foto dengan perut buncitnya itu memalukan.
"Saya merasa ngeri ketika saya melihat foto perut saya yang besar dan buncit sehingga aku tampak sangat besar.," kata Bob seperti dilansir Telegraph, Selasa (16/11/2010).
Bob mengaku sebenarnya ia memang berencana ingin mengurangi berat badannya, tapi setelah melihat foto yang memalukan itu semangatnya lebih tinggi lagi untuk diet.
"Tekanan darah saya begitu tinggi dan aku mulai merasakan masalah punggung karena kelebihan berat badanku yang tergolong obesitas," ujar Bob.
Setelah melihat foto di google, Bob akhirnya bergabung dengan pusat kebugaran, Fitness First, di Longwell Green, Bristol. Pelatih pribadinya memberi program latihan yang harus dijalankan dan membuatkan pola makan yang sehat menggantikan kue dengan buah, salad dan makanan kaya protein.
Dari hasil olahraga dan dietnya Bob kini punya berat badan 89 kg dari semula 135 kg. "Saya merasa lebih sehat dan percaya diri sekarang," aku Bob.
Penelitian yang dilakukan Emory University tahun 2008 menemukan stres memang terkait dengan pola makan yang banyak. Semakin orang stres dengan berat badannya semakin banyak pula dia makan.
Tapi sebaliknya jika rasa malu yang tumbuh akan memotivasi orang berusaha agar tidak makin menjadi olok-olokan orang yang melihat tubuh tambunnya.
Malu akan kelebihan berat badan akan membuat orangmenjadi merasa malu dengan pola makannya yang berlebih sehingga memotivasinya untuk mengurangi porsi makannya.
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
Malu bisa jadi motivasi orang untuk mendapatkan berat badan ideal. Melihat foto tubuh yang berisi gumpalan lemak di perut, pipi tembem, leher berlipat memang bikin malu. Dan dari malu ini bisa menjadi gerakan untuk gaya hidup sehat.
Peneliti di Yale University menemukan bahwa orang yang sukses menurunkan berat badan dan kemudian menjaga hasil penurunan berat badannya adalah mereka yang mengakui rasa malu dan perilaku hidup masa lalunya yang memalukan.
"Kita perlu malu untuk membangun kepercayaan diri menuju gaya hidup sehat," kata peneliti Yale University tahun 2008 dalam riset Maintaining Weight Loss seperti dilansir dari ScienceDaily, Selasa (16/11/2010).
Contoh terbaru, gara-gara malu menjadi singset dialami oleh Bob Mewse, pria 56 tahun asal Bristol Inggris. Hobi makan makanan manis seperti kue dan biskuit membuat berat pria paruh baya tersebut mencapai 135 kg.
Selama ini Bob merasa bentuk tubuhnya baik-baik saja, sampai setahun lalu ia kaget melihat dirinya yang begitu buncit terekam dalam Google Street View.
Google Street menangkap foto Bob dari seberang pompa bensin dengan mengenakan kemeja abu-abu dan celana jeans. Bob merasa foto dengan perut buncitnya itu memalukan.
"Saya merasa ngeri ketika saya melihat foto perut saya yang besar dan buncit sehingga aku tampak sangat besar.," kata Bob seperti dilansir Telegraph, Selasa (16/11/2010).
Bob mengaku sebenarnya ia memang berencana ingin mengurangi berat badannya, tapi setelah melihat foto yang memalukan itu semangatnya lebih tinggi lagi untuk diet.
"Tekanan darah saya begitu tinggi dan aku mulai merasakan masalah punggung karena kelebihan berat badanku yang tergolong obesitas," ujar Bob.
Setelah melihat foto di google, Bob akhirnya bergabung dengan pusat kebugaran, Fitness First, di Longwell Green, Bristol. Pelatih pribadinya memberi program latihan yang harus dijalankan dan membuatkan pola makan yang sehat menggantikan kue dengan buah, salad dan makanan kaya protein.
Dari hasil olahraga dan dietnya Bob kini punya berat badan 89 kg dari semula 135 kg. "Saya merasa lebih sehat dan percaya diri sekarang," aku Bob.
Penelitian yang dilakukan Emory University tahun 2008 menemukan stres memang terkait dengan pola makan yang banyak. Semakin orang stres dengan berat badannya semakin banyak pula dia makan.
Tapi sebaliknya jika rasa malu yang tumbuh akan memotivasi orang berusaha agar tidak makin menjadi olok-olokan orang yang melihat tubuh tambunnya.
Malu akan kelebihan berat badan akan membuat orangmenjadi merasa malu dengan pola makannya yang berlebih sehingga memotivasinya untuk mengurangi porsi makannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar